Agama
adalah dasar tata susila yang kokoh dan kekal, ibarat landasan bangunan, dimana
suatu bangunan harus didirikan. Jika landasan itu tidak kuat, maka bangunanya mudah
roboh. Demikian pula halnya dengan tata susila bila tidak di bangun atas dasar
agama sebagai landasan yang kokoh dan kekal, maka tata susila itu tidak
mendalam dan tidak meresap dalam diri pribadi manusia.
Didalam
upanisad terdapat suatu dalil yang berbunyi sebagai berikut: brahma atman
aikyam, yang artinya brahman dan atma (jiwatma) adalah tunggal. Oleh karena
jiwatma semua mahluk tunggal juga dengan brahma
maka jiwattma suatu mahluk tunggal juga dengan semua jiwattma, dan jiwattma
kitapun tunggal dan sama dengan jiwattma (roh) semua mahluk.
Keinsyafan
akan tunggalnya jiwattma (roh) kita, maka kita akan merasakan dengan renungan
kebijaksanaan yang dalam, bahwa kita sebenarnya satu dan sama dengan mahluk
yang lain. Hyang widi wasa berada dimana-mana dan tunggal. Menjadi dasar hidup
segala ciptaanya yang berpisah-pisah. Sebagai matahari yang menyinari segala
pelosok, meskipun ribuan rumah yang membatasi tembok-tembok yang tinggi, akan
tetapi sinar matahari akan menyinari semuanya dan sinar serta panas pada
tiap-tiap rumah itu adalah berasal dari matahari yang tunggal. Begitulah
jiwatma-jiwatma dalam semua mahluk, diasingkan satu dengan yang lainnya dengan
badan yang berbeda-beda, dihidupkan pada dasarnya oleh hyang widi wasa.
Jika
tata susila mendasarkan ajaranya hanya ke pada ke esaan Hyang Widi Wasa saja
yang menyadari dasar semua mahluk, maka berarti tiap-tiap perbuatan yang baik
dan yang tidak baik, yang dilakukan oleh seseorang pada tetangganya berarti
juga berbuat baik atau tidak baik kepada dirinya sendiri; umpamanya melukai
tangan, juga akan mempengaruhi bahagian badan lainnya, meskipun tidak ada
lukanya, karena dirasai sakit itu datangnya dari bahagian badan. Jika kita
merasakan ini maka kita akan selalu berbuat baik. Untuk kebaikan semua mahluk
(ingatlah akan pengertian tattwam asi dan aham brahma asmi). Tetapi oleh karena
itu kita jarang menyadari hal kebenaran ini, perlu ada peraturan tata susila
yang pada pokoknya menghalangi perbuatan menyiksa orang lain dan juga diri
sendiri.
Jadi
tata susila agama hindu dibangun atas dasar kebenaran yang maha adil. Jika
bertentangan dengan ini maka akan timbul ketidakselarasan didalam mahluk. Dari
itu, kebenaran yang mutlak berdasarkan peri kemanusiaan. Bilamanakah perbuatan
itu dianggap benar dan perbuatan itu dianggap salah?Hyang widi wasa menuntun
dunia ini melalui jalan yang benar.Segala sesuatu yang dapat menolong dunia ini
melalui jalan yang telah ditentukan oleh Hyang Widi Wasa sendiri adalah benar,
dan segala sesuatu yang menghalangi jalan ini adalah salah.
Mantra,
Ida Bagus. 1993.Tata Susila Hindu Dharma.jakarta
: Hanuman Cakti
Las Vegas Casino - DRMCD
BalasHapusLas Vegas Casino features over 500 slot machines for 김제 출장마사지 your 수원 출장샵 favorite table games. Come play your favorite table games like 오산 출장안마 Blackjack, Roulette, 계룡 출장안마 Poker, Rating: 5 · 3 reviews 동두천 출장안마